Untuk yang telah tidak sabar mau menimang bayi, beragam cara menuju kehamilan pasti akan dikerjakan.
Dari mulai ikuti anjuran dokter yang ilmiah, saran-saran simpang siur yang cuma “katanya”, hingga resep hamil warisan turun-temurun.
Sebagian ada yang benar, namun banyak juga yang ternyata cuma mitos kehamilan belaka!
Mitos 1 : Agar hamil bayi kembar, makan singkong
Mitos kehamilan ini mulai muncul waktu beberapa peneliti bertandang ke suatu desa di Afrika bernama Igbo-Ora, salah satu daerah yang mempunyai tingkat kelahiran kembar paling tinggi didunia.
Hasil penilaian tunjukkan, kegemaran orang-orang Igbo-Ora konsumsi singkong mungkin saja pendorong tingginya kemungkinan lahir kembar.
Memanglah pernah ada satu riset yang mengaitkan singkong dengan kesuburan.
Namun, karena ini cuma hasil riset seseorang mahasiswa dari Yale University yang belum dibuktikan dengan cara resmi, jadi untuk sesaat singkong mesti masuk kelompok mitos.
Mitos 2 : Menenggak sirup obat batuk bantu Anda hamil
Mitos kehamilan ini telah beredar luas mulai sejak masa ’80-an serta mesti disudahi saat ini.
Teori dibalik mitos ini ada hubungan dengan salah satu bahan yang umum diketemukan dalam sirup obat batuk : guaifenesin.
Dalam suatu riset tahun 1982, obat batuk dikira pendorong kesuburan yang mungkin karena kemampuannya menipiskan lendir serviks, hingga memudahkan perjalanan sperma bersua sel telur.
Tetapi, mengingat tidak pernah ada riset yang dapat menunjukkan teori diatas, baiknya Anda tidak ikuti anjuran itu.
Kenyataannya, zat antihistamin dalam obat batuk malah berikan efek buruk untuk kesuburan, apabila dikonsumsi dalam dosis berlebihan.
Mitos 3 : Adopsi bayi, “pemancing” kehamilan.
Anjuran ini, walau tidak pernah ada bukti ilmiahnya, selalu menyebar dari saat ke saat.
Banyak calon ibu membuatnya dasar, karena lihat mitos kehamilan ini sukses pada sebagian orang.
Mengambil anak pasti yaitu hal yang baik. Namun, asumsi adopsi juga sebagai “pemancing” baiknya dikira juga sebagai suatu kebetulan saja serta janganlah jadikan ekspektasi untuk dapat hamil.
Mitos 4 : Pil KB buat sulit hamil
Faktanya, pil KB tidak pernah memengaruhi kesuburan Anda.
Riset tunjukkan, waktu Anda berhenti konsumsi pil KB, ovulasi bakal segera terjadi selang saat tiga bln., atau mungkin saja lebih cepat lagi.
Terlebih, selanjutnya disebutkan, pil KB dapat bertindak juga sebagai pelindung rahim.
Pil KB dapat memperlambat atau bahkan menghindar munculnya kista rahim serta endometriosis.
Endometriosis yaitu suatu keadaan di mana jaringan rahim tumbuh diluar rahim, misalnya pada organ-organ lain seperti tuba falopi serta ovarium.
Kista serta endometriosis ini bisa mengganggu ovulasi.
0 komentar:
Posting Komentar