Kalau Istri Anda Cerewet dan Suka Marah-marah, Ini Tips Umar bin Khattab,!? Ketahui Selengkapnya.


Bila istri Anda cerewet, banyak bicara plus marah-marah, sebaiknya belajar tips sesuai sama cerita sahabat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu. 
Menurut beragam kisah yang sering diceritakan ulama, termasuk juga yang ditulis Syaikh Nabil bin Muhammad Mahmud dalam Al Mafatih adz Dzahabiyah li Ihtiwa’ al Musykilah az Zaujiyah, tersebut kisahnya. 

Satu saat, seseorang laki-laki hendak menghadap Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Ia datang manfaat menyampaikan permasalahan rumah tangga : istrinya cerewet serta banyak bicara. 
Ia mau memperoleh tips dari Amirul Mukminin, atau mungkin saja saran cerai. Apa pun jalan keluar dari Umar bin Khattab, ia bakal berusaha melakukannya. 

Nyaris saja lelaki itu mengetuk pintu. Tetapi, mendengar dialog dari dalam rumah Umar, ia tertegun. 
Waktu itu istri Umar tengah bicara banyak pada khulafaur rasyidin ke-2 itu. Beberapa pengucapan istri Umar, menurut dia, termasuk cukuplah pedas. 
Bagaimanakah kurang lebih tanggapan Umar yang populer tegas serta menggetarkan itu? Lelaki itu terperanjat. 

Rupanya tanggapan Umar jauh dari perkiraannya. Umar tidak meladeni kalimat istrinya dengan kalimat sama. 
Umar diam serta cuma menjawab sebagian kata dengan lembut. Umar tidak mempermasalahkan kalimat istrinya itu. 

Lelaki itu membalikkan tubuh, tidak jadi bertamu. Ia mengurungkan tujuannya seraya berkesimpulan, bila Umar saja diam serta tidak mempersoalkan kalimat istrinya, kenapa saya butuh menyampaikan masalahku? 

“Hai, apa keperluanmu? ” kalimat Umar menghentikan langkah laki-laki itu. Lantas ia menceritakan maksud kehadirannya sampai rangkuman itu. 

“Wahai tamuku, saya ikhlas bersabar menghadapinya karena hak-haknya sebagai kewajibanku. Dialah yang memasak makananku, dialah yang menyusui anakku, karenanya ada dia hatiku jadi damai, mendapatkan sakinah didalam rumah, ” lanjut Umar. 

“Istriku juga seperti itu kebaikan-kebaikannya” 
“Jika demikian, bersabarlah menghadapinya” sekian jalan keluar dari Umar bin Khattab. 

20. 000 kata 
Sering kita tidak sadar, berdasar pada riset, wanita itu biasanya bicara 20. 000 kata dalam satu hari. Sedang laki-laki cukup 7. 000 kata. 
Ketidaksamaan inilah yang membuat kenapa mayoritas wanita semakin banyak bicara dari pada laki-laki. 

Bahkan juga pada banyak masalah –termasuk cerita yang dituturkan oleh Syaikh Nabil bin Muhammad Mahmud, itu, banyak wanita dikira cerewet. 

Sesudah mengerti ketidaksamaan laki-laki serta wanita ini, setelah itu seseorang suami butuh lihat kembali kebaikan-kebaikan istrinya. 
Suami butuh mengingat kembali sejauh mana perannya serta bagaimana ia kerjakan tiap-tiap kewajibannya. 

Bila ‘cerewet’-nya istri tidak sepadan dengan kebaikan-kebaikannya yang melimpah, suami butuh bersabar. 

Biarlah saja, dengarkan, janganlah didebat serta janganlah dibantah. Jika perlu suami mohon maaf bila sampai kini ada salah. 
Jikalau keluar kalimat pedas, suami butuh mengerti bahwa kegiatan istri sangatlah banyak. Mungkin saja ia capek. 

Kalimat yang pedas itu bukanlah lahir dari pengkhayatan mendalam, namun seringkali dikarenakan efek lelah atau ekspresi kekesalan. 

Pasti ini tidak bermakna membiarkan istri bila ia melampaui batas. Umpamanya sudah sampai skala mengejek suami atau tidak hormat pada suami. 
Suami butuh mengingatkan serta menuntunnya. Tetapi, janganlah segera dikerjakan di waktu itu. 

Tunggu sampai datang saat yang pas, dalam keadaan enjoy. Dalam situasi yang kembali cair serta penuh cinta. (Muchlisin BK/Webmuslimah. com)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar