 |
Empat tentara Kolombia tewas saat helikopter mereka mendarat di ladang ranjau, Senin (22/6). Serangan teranyar ini dihubungkan dengan pemberontak sayap kiri.
Ke-2 iris pihak tengah ada dalam perseteruan berkelanjutan di negara itu. Posisi keduanya mengeras di dalam perundingan perdamaian.
Pihak militer dalam suatu pernyataan menyampaikan, enam tentara lain juga terluka disebabkan ladang ranjau itu.
Helikopter The Black Hawk membawa tentara itu terbang ke lokasi Catatumbo untuk mengawal pekerja melakukan perbaikan suatu pipa minyak yang rusak disebabkan pemboman. Pemboman itu dikerjakan oleh Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia.
Insiden ini ditandai juga sebagai pembunuhan militer yang tidak mematuhi hukum internasional. Serangan itu juga adalah yang paling mematikan dalam rangkaian serangan oleh FARC mulai sejak mereka mengangkat gencatan senjata.
Ketentuan untuk meneruskan pertempuran datang juga sebagai pembalasan atas serangan hawa militer di suatu kamp pemberontak yang menewaskan 26 orang, termasuk juga bekas utusan FARC untuk perbincangan damai.
Dalam sekian hari paling akhir, FARC sudah lakukan rangkaian serangan pada kantor polisi, kapal tanker minyak serta infrastruktur daya yang bernilai. Termasuk juga pemboman suatu saluran transmisi yang menewaskan kian lebih 400 ribu orang di kota pelabuhan Buenaventura.
Selama ini, tak ada yang menginginkan perbincangan damai bakal berlangsung kurun waktu dekat. Harapan untuk perjanjian memudar di dalam lambatnya perkembangan di meja perundingan. Juga bayangan pemilu legislatif pada Oktober kelak yang dapat memberi kemampuan untuk grup garis keras menentang perundingan.
Menurut survey Gallup pada April, yang di ambil saat sebelum gelombang kekerasan teranyar menyebabkan kemarahan umum, support orang-orang Kolombia untuk sistem perdamaina sudah jatuh jadi 50 %. Level paling rendah mulai sejak perbincangan damai diawali dua th. lantas.
0 komentar:
Posting Komentar