Jakarta Mengingat Thailand demikian dekat dengan Indonesia, kewaspadaan pada virus MERS pasti butuh dikerjakan berbarengan. Untuk menghadapi virus ini masuk ke Indonesia, Kepala Tubuh Riset serta Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Prof dr Tjandra Yoga Aditama mencatat 9 hal utama, seperti :
1. Pasien datang dari Oman
Jazirah Arab terus jadi tempat yang butuh diwaspasi, ini perhatian untuk jamaah Umrah serta kelak jamaah Haji. Saat ini masalah di Korea Selatan telah mulai alami penurunan, namun penularan dari jazirah Arab terus berlangsung.
2. Pasien telah tua
9 Hal Utama Perihal MERS di Thailand
Umur tua memanglah fakto resiko MERS CoV, serta lanjut usia cukup menguasai jamaah Umroh serta Haji. Oleh karenanya, butuh perhatian petugas serta keluarga yang menemaninya.
3. Mempunyai penyakit bawaan
Terkecuali menyerang lanjut usia, MERS juga rawan dihadapi mereka yang mempunyai penyakit bawaan seperti jantung kronik dan paru kronik.
4. Kontrol di bandara tak dapat membendung masuknya MERS
Berkenaan dengan satu orang yang wafat di Thailand disebabkan terinfeksi MERS, pasien telah sakit mulai sejak 10 Juni serta berniat pergi ke Thailand untuk berobat. Dia mendarat di bandara Bangkok pada 15 Juni 2015, serta tak terdeteksi pada kontrol di Bandara. Hal semacam ini kembali mengkonfirmasi, kontrol di bandara tak 100 % dapat membedung masuknya MERS ke satu negara.
5. Pasien segera ke rumah sakit
Meskipun awalannya bukanlah ke arah MERS, namun pasien ini segera ke rumah sakit serta dimasukkan ke ruangan isolasi. Hal semacam ini menghindar kemungkinan penularan setelah itu.
6. Kontrol MERS tak mudah
Pasien awalannya dirawat dengan diagnosis Pneumonia serta mulai lebih baik. Sesudah 3 hari, pihak rumah sakit lakukan kontrol dahak untuk sampel MERS. Ini memberikan keraguan bila kontrol MERS tak gampang hingga butuh jadi perhatian petugas kesehatan semua dunia.
7. Indonesia mempunyai laboratorium yang bisa mendeteksi MERS
Hasil Lab realtime PCR (UpE serta ORF 1a) positif. Juga kontrol molecular sequencing di Lab tunjukkan 99 % homology dengan virus MERS CoV. Lab di Thailand, berbarengan Lab di India serta Lab Tubuh Riset serta Pengembangan Kesehatan Kemenkes Indonesia adalah 3 Lab di WHO Asia Tenggara yang bisa mengecek MERS CoV dengan baik.
8. Karantina terus mesti dikerjakan
Untuk menghindar penularan virus MERS CoV, seputar 59 orang dikarantina di Thailand. Hal yang sama saja butuh dikerjakan di seluruhnya negara serta tergantung dari kekuatan surveilans epidemiologinya. Untuk masalah Thailand, yang dikarantina yaitu :
- 3 anggota keluarga pasien
- petugas kesehatan yang mengatasi pasien
- supir taksi yang membawa pasien dari bandara
- mereka yang duduk di dua baris depan serta dua baris di belakang pesawat yang pasien tumpangi,
- semua awak pesawat
9. Pencegahan terus utama
Peristiwa di Thailand bikin kita belajar bagaimanakah pencegahan serta ingindalian infeksi di Rumah Sakit dan diaktifkannya Emergency Operation Center.
Saat sebelum masalah ini, selama 2015 Thailand telah pernah mengecek 36 MERS CoV, serta seluruhnya hasil Lab-nya negatif. Seluruhnya data MERS CoV yang dilaporkan ke WHO dari 26 negara didunia hingga hari ini yaitu 1334 masalah, dengan 471 kematian.
0 komentar:
Posting Komentar