 |
Di umur yang masih tetap belia, Xavier Eliot telah mempunyai kesadaran untuk menolong sesama. Ia mempunyai misi bikin baju-baju untuk beberapa anak tunawisma.
Xavier memakai duit tabungannya untuk beli kain yang lalu dijadikannya suatu pakaian yang ia jahit sendiri serta diberikan pada mereka yang memerlukan.
Nyatanya perbuatannya ini didasari dari pengalaman jelek yang pernah dialamainya.
Ia pernah tinggal di penampungan berbarengan keluarganya.
Sang bapak yang disebut anggota militer menanggung derita post-traumatic stress disorder. Mulai sejak waktu itu, keluarga Xavier senantiasa berpindah-pindah tempat penampungan.
Situasi di penampungan yang ia tinggali inilah yang bikin hatinya terketuk.
Namun waktu itu ia tidak mempunyai apa pun yang dapat dipakai untuk menolong beberapa orang yang memerlukan. Hingga ayahnya jadi seseorang sukarelawan di Honor Guard, situasi mulai beralih serta keluarganya bisa menyokong kehidupannya.
Nasib yang pernah dihadapi keluarganya yang tidak mempunyai rumah, membuatnya mau menolong anak-anak tunawisma yang bernasib sama kelihatannya dahulu.
Ia lalu berinisiatif untuk bikin pakaian yang bakal ia sumbangkan.
Xavier menjahit baju-bajunya memakai mesin jahit punya ibunya.
Ia juga bikin suatu account Facebook serta ia memperoleh pertolongan donasi dari beberapa orang. Makin beberapa orang yang menolong bakal makin lancar misi kemanusiaan yang tengah dijalaninya. Mudah-mudahan cerita ini dapat jadi ide untuk anda.
0 komentar:
Posting Komentar