 |
MALANG - Pemerintah Indonesia bangun tempat rehabilitasi sosial untuk beberapa korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika, serta zat adiktif lain (Napza).
Ada tujuh propinsi penerima dana pertolongan pembangunan tempat rehabilitasi korban Napza, yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara, serta Jawa Timur yang di bangun di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh.
Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rencana pembangunan tempat rehabilitasi sosial untuk korban Napza di tujuh kota di Indonesia berbasis pondok pesantren.
“Para pecandu narkoba bakal memperoleh penyembuhan dengan cara fisik serta spiritual, ” kata Khofifah, Jumat (26/6/2015).
Khofifah mengharapkan, beberapa pecandu narkoba dapat sembuh fisik serta mentalnya. Hingga, tempat rehabilitasi untuk korban narkoba berbasis pondok pesantren di Kota Malang.
Menurut dia, tempat yang disiapkan di Ponpes Bahrul Maghfiroh seluas 1, 5 hektar serta dapat menyimpan 200 orang. Ia membidik tiap-tiap th. dapat merehabilitasi 400 orang ditempat ini.
“Masa rehabilitasi sepanjang enam bln., ” katanya.
Disamping itu, Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, KH Lukman al Karim menyampaikan, pihaknya siap menolong mengobati beberapa pecandu narkoba. Jenis therapy yang digunakannya cara kedokteran serta spiritual.
“Yang paling utama mengobati mental beberapa pecandu narkoba, lebih dahulu, ” tuturnya.
Ponpes Bahrul Maghfiroh, kata Lukman, sampai kini juga telah jadi tempat rehabilitasi untuk beberapa pencandu narkoba. Tiap-tiap th. rata-rata ada 50-100 pecandu narkoba yang sukses sembuh.
Menurut dia, beberapa pecandu narkoba bakal dibikin lapar lebih dahulu. Setelah itu mereka dilayani makanan yang telah di beri do’a-do’a. Hal semacam ini, kata Lukman, untuk melakukan renovasi mentalnya. Sedang dengan cara fisik akan disiapkan tukang pijat.
“Mereka juga kami beri minum air degan (kelapa muda-red) untuk menyingkirkan toksin di badannya, " tutur Lukman.
0 komentar:
Posting Komentar