Pria-pria Tangguh Ini Ikhlas Hatinya Dipotong Untuk Bayinya


Untuk Membaca Selanjutnya Klik Link Dibawah:
==========================================
Depok, Senantiasa ada yang khusus di bln. Ramadan. Untuk sebagian orang pria, Ramadan th. ini merasa lebih khusus lantaran mereka bakal serta telah jadi donor hati untuk buah hatinya yang menderita penyakit langka. 

Hendra Nasaru satu diantaranya. Pria asal Gorontalo ini telah nyaris 6 bln. tinggal di suatu rumah kontrakan di Depok, Jawa Barat. Belum lama ini, tepatnya 11 Apri 2015 ia mendonorkan hatinya untuk anak pertamanya, Megan (1) yang menderita kelainan hati atresia bilier. 

Lantaran masih tetap melakukan saat pemulihan, keadaan Hendra masih tetap lemah. " Belum bisa puasa, kesibukan yang berat-berat juga belum bisa, " kata Hendra sembari tunjukkan sisa jahitan di rongga perutnya, waktu didapati dirumah kontrakannya, seperti ditulis Senin (22/6/2015). 

Sampai 6 bln. selanjutnya, atau mungkin saja lebih, pria yang dulunya berprofesi juga sebagai guru ini belum dapat pulang ke kampung halaman lantaran masih tetap mesti kotrol teratur ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Begitu juga dengan si buah hati, Megan, juga selalu diawasi sembari terus memperoleh penyembuhan anti penolakan jaringan badan. 

Namun semua jerih payah sepanjang berbulan-bulan melakukan sistem penyembuhan, dengan cost sampai beberapa ratus juta rupiah, seakan terbayar lunas. Mata Megan yang awal mulanya menguning oleh bilirubin, saat ini kembali bening. Perutnya tidak lagi membuncit, serta benjolan urat-urat serta pembuluh darah di jemarinya telah tak terlihat. Untuk Hendra serta istrinya, Ratna, inilah salah satu barokah Ramadan paling terkesan th. ini. 

Lain lagi dengan Sutriyono, pria asal Lampung yang tengah melakukan sistem screening juga sebagai donor hati. Anaknya, Battar (1) juga menderita atresia bilier serta Sutriyono bakal merelakan 25 % hatinya dipotong untuk dicangkokkan ke sang buah hati. 

 " Jadwal operasi transplantasi (cangkok) belum tahu kapan, lantaran sesuaikan jadwal profesornya yang dari Jepang. Saat ini baru sistem screening step pertama dari 4 step, " papar Tri, sekian sapaan akrabnya. 

Didapati dirumah kontrakannya di daearh Depok, Jawa Barat, keadaan Battar relatif stabil. Cukup aktif, walau terlihat terang perutnya masih tetap membuncit serta matanya masih tetap keruh kekuningan. Kulitnya gelap serta jemarinya dipenuhi urat-urat pembuluh darah yang menonjol. 

Sama dengan Hendra, Tri juga mesti memikul cost beberapa ratus juta rupiah untuk sistem penyembuhan penyakit langka yang diidap anak keduanya itu. Beberapa dijamin oleh BPJS (Tubuh Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan serta beberapa lagi dibantu beberapa donatur, tetapi Tri terus kesusahan memikul keperluan setiap harinya sepanjang mesti kontrol teratur ke RSCM. Karena mulai sejak meninggalkan kampung halamannya untuk kesembuhan Battar, praktis Tri kehilangan pekerjaan serta mata pencaharian. 

Betapapun beratnya, Tri mempunyai harapan besar pada sistem penyembuhan Battar. Walaupun nanti terus mesti memikul perawatan seumur hidup untuk menghindar penolakan jaringan badan sesudah operasi, Tri bertekat untuk lakukan yang paling baik untuk anaknya. 

 " Di bln. puasa ini harapan saya ya perjalanan penyembuhan Battar di beri kelancaran, tidak bertele-tele, serta di beri hasil baik, " pungkas Tri. 


Megan serta Battar adalah 2 dari demikian banyak pengidap kelainan hati Atresia Bilier. Cost penyembuhan untuk penyakit ini, termasuk juga cangkok hati meraih Rp 1 miliar, sesaat asuransi pemerintah cuma memikul Rp 250 juta. Sepanjang melakukan rawat jalan di RSCM, Megan serta Battar dibantu Yayasan Portalinfaq.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar