Rasulullah SAW Jarang Sakit, Ini 7 Rahasianya


Semasa hidupnya, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) tidak sering sakit dikarenakan beliau dapat menghindar beberapa hal yang punya potensi mendatangkan penyakit. Terdapat banyak tradisi positif yang bikin Rasulullah SAW senantiasa tampak fit, sehat serta jarang sakit, diantaranya :

Pertama, selektif pada makanan. Tak ada makanan yang masuk ke mulut rasulullah, terkecuali makanan yang halal serta thayyib (baik). Halal terkait dengan masalah akhirat, yakni halal langkah memperolehnya serta halal barangnya. Sedang thayyib terkait dengan masalah duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Salah satu makanan kesukaan Rasul yaitu madu. Beliau umum meminum madu yang digabung air untuk membersihan saluran pencernaan. Rasul bersabda, ” Sebaiknya kalian memakai dua jenis obat, yakni madu serta Alquran” (HR. Ibnu Majah serta Hakim). 

Ke-2, tak makan saat sebelum lapar serta berhenti makan saat sebelum kenyang. Ketentuannya, kemampuan perut dibagi ke tiga sisi, yakni sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), serta sepertiga lagi untuk hawa (gas). Hal semacam ini seperti sabda Rasulullah, ”Anak Adam tak memenuhkan satu tempat yang lebih buruk dari perutnya. Cukup untuk mereka sebagian suap yang bisa menggunakan badannya. Bila tak diketemukan jalan lain, jadi (ia bisa isi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, serta sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah serta Ibnu Hibban). 

Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tak terburu-buru, dengan tempo tengah. Langkah makan seperti ini bakal menghindari seorang dari tersedak maupun tergigit. Makanan dapat dikunyah dengan tambah baik, hingga kerja organ pencernaan lebih enteng. Dari sisi medis, makanan yg tidak dikunyah dengan baik bakal susah diolah. Dalam periode waktu lama dapat menyebabkan kanker di usus besar. 

Ke empat, tak meniup makanan/minuman panas. Dalam Hadits, Ibnu Abbas meriwayatkan “Bahwasanya Rasulullah SAW melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi serta dishahihkan oleh Al-Albani). Dengan cara teori ilmiah, hadits Rasulullah itu bisa diterangkan bahwa jika kita hembuskan nafas pada minuman, kita bakal keluarkan karbon dioksida (CO2), yang jika bercampur dengan air (H2O), bakal jadi H2CO3, yakni sama juga dengan cuka, hingga mengakibatkan minuman itu jadi acidic (berbentuk asam). Apabila rutinitas ini berjalan kurun waktu lama akan mengakibatkan kerusakan kemampuan ginjal dan bisa tingkatkan resiko serangan jantung. 

Ke lima, Tak makan/minum sembari berdiri. Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam sebenarnya beliau melarang seorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah ajukan pertanyaan pada Anas, “Bagaimana bila makan? ” Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri itu lebih buruk serta lebih jelek. ” (HR Muslim). Bila kita minum sembari berdiri, air yang kita minum bakal meluncur segera menuju kandung kemih tanpa ada disaring terlebih dulu oleh system pada badan. Mengakibatkan bakal berlangsung ingindapan disaluran ureter. Endapan ini apabila lebih bisa mengakibatkan penyakit kristal ginjal atau batu ginjal. 

Ke enam, cepat tidur serta cepat bangun. Rasulullah umum tidur dimuka malam serta bangun pada pertengahan malam ke-2. Lalu beliau bersiwak, lantas berwudhu serta shalat hingga saat yang diizinkan Allah. Beliau tak pernah tidur melebihi keperluan, tetapi tak juga menahan diri untuk tidur sebatas yang diperlukan. 

Langkah tidurnya juga penuh arti. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Cara Penyembuhan Nabi mengungkap bahwa Rasul tidur dengan memiringkan badan ke arah kanan, sembari berzikir pada Allah sampai matanya merasa berat. Kadang-kadang beliau memiringkan tubuhnya ke samping kiri sebentar, untuk lalu kembali pada samping kanan. Tidur seperti ini adalah tidur paling efektif. Ketika itu makanan dapat ada dalam posisi yang cocok dengan lambung hingga bisa mengendap dengan cara seimbang. Lantas berpindah ke samping kiri sebentar supaya sistem pencernaan makanan lebih cepat lantaran lambung mengarah ke liver, baru lalu berbalik lagi ke samping kanan sampai akhir tidur supaya makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. 

Ketujuh, istiqomah lakukan puasa sunnah, diluar puasa Ramadhan. Terdapat banyak puasa sunnah yang beliau sarankan, seperti Senin Kamis, puasa Daud, puasa enam hari di bln. Syawal, dsb. puasa yaitu perisai pada beragam jenis penyakit jasmani ataupun rohani. Puasa sangatlah ampuh untuk detoksifikasi atau pembersihan toksin pada badan. (Sumber : E book Kultum Ramadhan/dari zonakeren. com) *** 
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar