Panglima TNI Kemukakan Hendardji Jadi Capim KPK lantaran Prestasinya Tangani Masalah Korupsi


Panglima TNI Jenderal Moeldoko bakal ajukan nama Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji juga sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada beberapa argumen yang bikin Moeldoko ajukan bekas Komandan Pusat Polisi Militer itu. 

 " Saya lihat pertama dari prestasinya, pernah mengatasi masalah besar beragam masalah di Asabri saat itu. Ada masalah 97 Asabri. Pernah ada masalah Rp 400 miliar, dia yang merampungkan. Dia yang mengatasi dengan baik, " tutur Moeldoko di Istana Kepresidenan, Selasa (23/6/2015). 

Masalah korupsi pada PT Asuransi Sosial ABRI (Asabri) mencuat pada awal 2006 saat dana yang harusnya untuk asuransi serta perumahan prajurit dipinjamkan pada seseorang entrepreneur bernama HL untuk bangun suatu gedung di Hongkong. Seluruhnya berkas masalah penyelewengan dana prajurit TNI Rp 410 miliar itu diserahkan pada Puspom TNI, yang saat itu di pimpin oleh Hendardji. Salah satu tersangka dalam masalah itu, yaitu bekas Direktur Paling utama PT Asabri Mayjen (Purn) Subardja Midjaja, divonis empat th. penjara. 

Moeldoko menyampaikan, sekarang ini ia tengah bikin surat referensi untuk Hendardji pada Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK. Surat referensi itu bakal dibawa Hendardji untuk daftarkan diri ke Pansel KPK. 

Juru Bicara Pansel KPK Betti Alisjahbana membetulkan bahwa diantara beberapa calon pimpinan KPK, ada yang berlatar belakang purnawirawan TNI. Sampai Senin (22/6/2015) sore, jumlah pendaftar capim KPK telah meraih 217 orang, dengan 14 orang salah satunya yaitu wanita. 

Terkecuali usulan nama dari TNI, Pansel KPK juga terima usulan nama dari Polri. Korps Bhayangkara itu sudah menyerahkan lima panglima tinggi Polri untuk ikuti seleksi capim KPK. Mereka yaitu Deputi Bagian Koordinasi serta Keamanan Nasional di Kementerian Koordinator Politik Hukum serta Keamanan Irjen Syahrul Mamma, Kepala Polda Papua Irjen Yotje Mende, pengajar di Sekolah Staf serta Pimpinan Polri (Sespimti) Brigjen Pol Basaria Panjaitan, Wakil Kepala Korps Lantas Lintas Polri Brigjen Pol Samuel Budiono, serta Asisten Fasilitas serta Prasarana Kepala Polri Brigjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya. 

Kejaksaan Agung akan ajukan jaksa untuk ikuti seleksi yang bakal selekasnya dikerjakan Pansel KPK itu. Pendaftaran selalu di buka sampai Rabu (24/6/2015) besok. Kemudian, pansel bakal lakukan seleksi administrasi. Beberapa nama yang lolos seleksi pertama bakal diumumkan ke umum untuk memperoleh input. Rekam jejak mereka bakal dikilas balik oleh Pusat Pelaporan serta Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Tubuh Intelijen Negara (BIN), Kepolisian RI, serta Kejaksaan Agung.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar